PERANG
KUSAMBA
Lokasi:
Pesisir Pantai Kusamba, Klungkung
Kronologi:
Tahun
1849 M
(video diorama 18)
Deskripsi
Diorama:
Laskar Kusamba dipimpin oleh I Dewa Agung Kusamba menyerang
kubu-kubu pertahanan Belanda di dekat pesisir Pantai Kusamba. Tampak Jenderal
Michiels yang memimpin pasukan Belanda mengalami luka parah dan digotong oleh
prajuritnya kembali ke kapal.
Setelah takluknya Buleleng, Kerajaan
Klungkung telah memperkirakan akan menjadi sasaran Belanda selanjutnya, karena
tidak mengindahkan perjanjian yang dibuat dengan Pemerintah Belanda. Kerajaan Klungkung
pada saat itu diperintah oleh I Dewa Agung Putra Kusamba yang menggantikan
ayahandanya karena sudah tua. Istananya berkedudukan di Puri Kusamba, sementara
Semarapura dikendalikan oleh Dewa Agung Istri Kanya.
Klungkung sudah lama mempersiapkan diri
dengan membina basis-basis pertahanan sebagai pelindung ibu kotanya, yaitu
daerah Kusamba dan Satria di sebelah timur, Gelgel di sebelah selatan dan
Banjarangkan di sebelah barat.
Tanggal 18 Mei 1849, armada Belanda di
bawah pimpinan Jenderal Michiels mendarat di Teluk Padang (Padangbai) dan
membangun basis kekuatan untuk menyerang Klungkung. Sasaran pertama adalah Puri
Kusamba di mana berdiam Raja Muda Klungkung.
Pagi-pagi tanggal 24 Mei 1849 Kusamba
diserang dari arah timur. Laskar Kusamba sebanyak 2.000 orang yang ditempatkan
di Goa Lawah dengan garis pertahanan sepanjang Bukit Wates melakukan perlawanan
selama 5 jam. Goa Lawah direbut, selanjutnya Belanda terus maju Belanda
menyerang Puri Kusamba. 790 prajurit Belanda dengan persenjataan lengkap dan
modern berhadapan dengan 3.000 laskar Kusamba yang dipimpin oleh Raja I Dewa
Agung Putra Kusamba dan Anak Agung Made Sangging.
Belanda menyerang dari tiga jurusan:
dari arah timur dipimpin Jenderal Michiels, dari utara dipimpin Van Swieten dan
dari pantai dipimpin oleh Baulicius dengan pasukan marinirnya. Pertempuran
berlangsung sampai pukul 15.00 sore, kemudian laskar Kusamba mundur sampai
melakukan politik bumi hangus.
Keesokan harinya, pagi-pagi buta pasukan
istimewa Kusamba melakukan serangan mendadak dipimpin Anak Agung Made Sangging
dengan misi membunuh Jenderal Michiels. Dalam situasi kacau balau oleh serangan
dadakan, ternyata Jenderal Michiels rebah, paha kirinya remuk terkena peluru,
setelah diamputasi akhirnya Jendral Michiels meninggal dan serangan atas
Kerajaan Klungkung dibatalkan.