Selasa, 19 Oktober 2021

DIORAMA 16

PATIH DJELANTIK MEROBEK SURAT GUBERNUR  JENDERAL BELANDA


Lokasi: 

Kerajaan Semarapura, pusat kerajaan Klungkung

Kronologi: 

1846

(video diorama 16)


Deskripsi Diorama

Patih Kerajaan Buleleng, I Gusti Ketut Djelantik merobek surat dari Gubernur Jenderal Belanda di Batavia dengan disaksikan oleh Raja Klungkung dan juga utusan Belanda. 


Pada tahun 1846 masehi, sebuah perahu dari Jawa terdampar di Pantai Sangsit, wilayah Kerajaan Buleleng. Menurut Hak Tawan Karang atau Klip Recht (suatu hak bagi raja untuk mengambil alih isi dari kapal yang terdampar di wilayahnya) yang mana pada saat itu efektif dilakukan, kemudian I Gusti Ketut Djelantik yang merupakan patih Kerajaan Buleleng menawan kapal dan mengambil alih isinya. Pemerintah Belanda yang menawarkan pembatalan hak tersebut segera memerintahkan kekuatan Angkatan Laut dari Batavia dan Surabaya untuk berlayar dan berkumpul di Besuki (pesisir timur Pulau Jawa). Pada saat yang bersamaan mereka juga mengutus seorang utusan untuk mengirimkan surat untuk Raja Klungkung yang meminta Raja untuk membatalkan hak tersebut.

Sementara itu Raja Buleleng mengirimkan patih beliau, I Gusti Ketut Djelantik, ke Semarapura, Klungkung, yang merupakan pusat seluruh kerajaan di Bali, dalam rangka melaporkan kejadian dan untuk menyampaikan pendiriannya untuk menolak permintaan Belanda untuk membatalkan  hak Raja Klungkung, I Dewa Agung Putra. Patih Djelantik dan utusan Belanda sampai pada saat yang bersamaan, dan dengan disaksikan oleh Raja Klungkung dan utusan Belanda, Patih Djelantik merobek Surat Gubernur Jenderal Belanda dengan menggunakan keris (senjata tradisional Bali).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DIORAMA 33

BALI DALAM MENGISI KEMERDEKAAN Lokasi: Beberapa hasil pembangunan di Bali Kronologi:   Tahun 1950-1975' (video diorama 33) Deskripsi D...