STUPIKA DAN PRASASTI SUKAWANA
Lokasi:
Suatu wilayah sekitar sungai Pakerisan
Kronologi:
Sekitar abad ke 8-9 Masehi
Deskripsi Diorama:
Para pertapa sedang bersemadi di
ceruk-ceruk di cabang-cabang sungai,sementara terlihat pendeta yang lain
berdiri di luar asramanya. Pada sisi yang lain prasasti dan stupika terlihat
tersimpan di depan pelinggih.
Penemuan stupika tanah liat yang berisi mantra
– mantra Budha di temukan sekitar Desa Pejeng
serta Desa Bedulu, Kabupaten Gianyar. Berdasarkan perbandingan isi
mantra dan bentuk aksara dapat di perkirakan bahwa peninggalan ini sezaman
dengan tulisan mantra serupa yang tertera di ambang pintu Candi Kalasan yang
berasal dari tahun 778 masehi. Bukti ini menunjukkan bahwa Bali telah memasuki
periode sejarah pada masa itu dimana manusia telah mengenal tulisan. Data ini
diperkuat dengan ditemukan prasasti berbahan tembaga yang berangka tahun caka
804 (882 masehi). Prasasti tersebut bernama Prasasti Yumopakatao, karena di setiap paragraf dari prasasti tersebut
selalu diawali dengan kata tersebut (arti dari kata tersebut belum diketahui).
Prasasti tersebut tidak menyebutkan nama raja tetapi hanya nama istana raja
yaitu Singamandawa. Prasasti ini sekarang tersimpan di Pura Desa, Desa
Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Prasasti ini mengemukakan
tentang perintah pimpinan adat bagi pendeta Buddha untuk membangun kuil.
Mantra
– mantra Budha di temukan sekitar Desa Pejeng
serta Desa Bedulu, Kabupaten Gianyar. Berdasarkan perbandingan isi
mantra dan bentuk aksara dapat di perkirakan bahwa peninggalan ini sezaman
dengan tulisan mantra serupa yang tertera di ambang pintu Candi Kalasan yang
berasal dari tahun 778 masehi. Bukti ini menunjukkan bahwa Bali telah memasuki
periode sejarah pada masa itu dimana manusia telah mengenal tulisan. Data ini
diperkuat dengan ditemukan prasasti berbahan tembaga yang berangka tahun caka
804 (882 masehi). Prasasti tersebut bernama Prasasti Yumopakatao, karena di setiap paragraf dari prasasti tersebut
selalu diawali dengan kata tersebut (arti dari kata tersebut belum diketahui).
Prasasti tersebut tidak menyebutkan nama raja tetapi hanya nama istana raja
yaitu Singamandawa. Prasasti ini sekarang tersimpan di Pura Desa, Desa
Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Prasasti ini mengemukakan
tentang perintah pimpinan adat bagi pendeta Buddha untuk membangun kuil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar