Selasa, 19 Oktober 2021

DIORAMA 3

 STUPIKA DAN PRASASTI SUKAWANA


Lokasi:

Suatu wilayah sekitar sungai Pakerisan

Kronologi:

Sekitar abad ke 8-9 Masehi

(video diorama 3)


Deskripsi Diorama:

Para pertapa sedang bersemadi di ceruk-ceruk di cabang-cabang sungai,sementara terlihat pendeta yang lain berdiri di luar asramanya. Pada sisi yang lain prasasti dan stupika terlihat tersimpan di depan pelinggih.

 

Penemuan stupika tanah liat yang berisi mantra – mantra Budha di temukan sekitar Desa Pejeng  serta Desa Bedulu, Kabupaten Gianyar. Berdasarkan perbandingan isi mantra dan bentuk aksara dapat di perkirakan bahwa peninggalan ini sezaman dengan tulisan mantra serupa yang tertera di ambang pintu Candi Kalasan yang berasal dari tahun 778 masehi. Bukti ini menunjukkan bahwa Bali telah memasuki periode sejarah pada masa itu dimana manusia telah mengenal tulisan. Data ini diperkuat dengan ditemukan prasasti berbahan tembaga yang berangka tahun caka 804 (882 masehi). Prasasti tersebut bernama Prasasti Yumopakatao, karena di setiap paragraf dari prasasti tersebut selalu diawali dengan kata tersebut (arti dari kata tersebut belum diketahui). Prasasti tersebut tidak menyebutkan nama raja tetapi hanya nama istana raja yaitu Singamandawa. Prasasti ini sekarang tersimpan di Pura Desa, Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Prasasti ini mengemukakan tentang perintah pimpinan adat bagi pendeta Buddha untuk membangun kuil.

 Mantra – mantra Budha di temukan sekitar Desa Pejeng  serta Desa Bedulu, Kabupaten Gianyar. Berdasarkan perbandingan isi mantra dan bentuk aksara dapat di perkirakan bahwa peninggalan ini sezaman dengan tulisan mantra serupa yang tertera di ambang pintu Candi Kalasan yang berasal dari tahun 778 masehi. Bukti ini menunjukkan bahwa Bali telah memasuki periode sejarah pada masa itu dimana manusia telah mengenal tulisan. Data ini diperkuat dengan ditemukan prasasti berbahan tembaga yang berangka tahun caka 804 (882 masehi). Prasasti tersebut bernama Prasasti Yumopakatao, karena di setiap paragraf dari prasasti tersebut selalu diawali dengan kata tersebut (arti dari kata tersebut belum diketahui). Prasasti tersebut tidak menyebutkan nama raja tetapi hanya nama istana raja yaitu Singamandawa. Prasasti ini sekarang tersimpan di Pura Desa, Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Prasasti ini mengemukakan tentang perintah pimpinan adat bagi pendeta Buddha untuk membangun kuil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DIORAMA 33

BALI DALAM MENGISI KEMERDEKAAN Lokasi: Beberapa hasil pembangunan di Bali Kronologi:   Tahun 1950-1975' (video diorama 33) Deskripsi D...