Penobatan Sri Kresna Kepakisan
Lokasi:
Istana Samprangan, pusat pemerintahan kerajaan Bali Madya
Kronologi:
1343 AD
Deskripsi Diorama:
Situasi penobatan Raja Sri Kresna Kepakisan sebagai
Adipati Bali atas restu kerajaan Majapahit yang ditandai dengan penyerahan keris
yang disebut Ki Durga Dungkul oleh Mahapatih Gajah Mada
Setelah berhasilnya ekspedisi Mahapatih Gajah Mada pada tahun 1343 Masehi,
maka dinobatkanlah Sri Kresna Kepakisan, seorang keturunan brahmana dari Kerajaan Daha, Kediri, Jawa Timur
sebagai penguasa Bali dan membentuk Dinasti Dalem. Istana Kerajaan saat itu
berkedudukan di Samprangan, tempat pasukan Majapahit membangun kekuatan untuk
menaklukan Bali.
Pada
masa pemerintahannya masih terjadi permusuhan dan pemberontakan yang dilakukan
oleh sisa-sisa keturunan Raja Bedahulu dan para pengikutnya yang belum mau
tunduk pada Majapahit. Dalam menghadapi
beberapa pemberontakan, Patih Gajah Mada bahkan harus mendatangkan prajurit
tambahan dari Jawa. Sementara dalam bidang pemerintahan untuk menciptakan
tatanan kehidupan yang sesuai dengan sistem di Majapahit, didatangkan pula para
Manggala atau aparat pemerintahan dari Majapahit sehingga menambah kewibawaan Sri
Kresna Kepakisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar