Selasa, 19 Oktober 2021

DIORAMA 8

Kehidupan Banjar ( Abad  11 M )

Lokasi:

Suatu banjar (tempat pertemuan) di Bali

Kronologi:

Abad ke 11 Masehi

(video diorama 8)


Deskripsi Diorama :

Pertemuan banjar atau sangkep banjar sebagai media untuk mengakomodasikan pendapat masyarakat dalam rangka mengambil keputusan terkait pengaturan, pengembangan dan peraturan bagi anggotanya. Suatu sangkepan dipimpin oleh seorang kelihan banjar (pimpinan komunitas) dan dihadiri oleh prajuru (orang yang terkemuka di desa) dan krama (anggota banjar).


Di Bali, pengaturan kehidupan sosial dengan sistem banjar telah diterapkan sejak zaman pemerintahan Raja Ugrasena dari dinasti Warmadewa. Masyarakat didorong untuk mengembangkan potensi mereka melalui mekanisme hubungan sosial yang dibina oleh banjarnya sendiri. Mereka telah menggunakan sistem manajemen dengan memilih pegawai yang disebut prajuru. Setiap banjar memiliki prajuru yang membimbing dan mengatur anggota banjar dalam kehidupan sosial mereka.

Lebih lanjut, setiap anggota memiliki fungsi dan kewajiban yang menjadi tanggung jawab mereka terhadap banjar dan kerajaan. Setelah menjadi anggota, mereka harus menjalankan tugas sesuai dengan perintah raja.

Pada masa pemerintahan Dalem Ketut Ngulesir dari Puri Swecapura di Gelgel, penataan kehidupan banjar ini semakin ditingkatkan. Agar rasa kesatuan dan persatuan warga masyarakat terbina,setiap bulan diselenggarakan Paruman Agung(pertemuan masyarakat)diselenggarakan oleh Prajuru Banjar dengan memperbincangkan masalah adat dan tradisi serta kesejahteraan anggotanya. Paruman Agung ini mula-mula diselenggarakan di Pura Besakih. Setelah Pura Dasar Buana dibangun di Gelgel, kegiatan paruman dilangsungkan di Pura ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DIORAMA 33

BALI DALAM MENGISI KEMERDEKAAN Lokasi: Beberapa hasil pembangunan di Bali Kronologi:   Tahun 1950-1975' (video diorama 33) Deskripsi D...